Sekali berarti - Sesudah itu mati (CA)

Sekali berarti - Sesudah itu mati (CA)
Yang Muda Yang Berlari

Senin, 11 Maret 2013

Potret Diri (Mengenang Hidup yang Dilahirkan)

Nyanyian Senandika
di Dua Puluh September


setelah kelahiran, ari-ari dikubur
bersama doa-doa dan harapan.

tanah mana yang dapat
menumbuhsuburkan riwayat,
menafsir nasib, atau menjanjikan
sesuatu yang kekal.

ketika dua puluh matahari terakhir
disemai di kedalaman raga yang tak juga
menjamin apa-apa, dari mata seorang ibu,
aku pergi menyusuri september yang melepuh.
cahayanya mengaburkan apa yang menjadi
pandangan, dan apa yang mesti dilakukan.

sementara itu berkali-kali
aku teringat kematian,
jampi-jampi dan tuhan.
sekejap kemudian, tiba-tiba
aku merasa kembali dilahirkan.
dari surga, dari neraka.

dari rahim ibu yang baka.

tapi demi kita yang tak kekal,
hari ini aku masih mencoba
untuk menghapal peristiwa,
nama-nama, dan yang lekat dengan usia.
menyimpan dan melupakan. mengerang,
menerjang kepedihan dan kebahagiaan,
dari segala sunyi, segala yang kerap ramai.

wahai ibu, bapak,
derita dunia yang durjana.
pada hari inilah kelahiran
sekaligus kematian
selalu bersenggama di kepalaku,
mengumbar nafsu,
lalu mengandung kembali
kehidupan yang baru.

meski sungguh, ibu, bapak.
bukan hendakku menjadi pengembara,
pemuja segala nestapa, sebab kini
musim penghujan, basah dedaunan,
atau nama lain dari kegembiraan
yang kusayangi itu, tiba-tiba asing,
serupa hari-hari yang dingin,
bahkan sampai di balik dada pun,
usia masih menjelma pergolakan panjang.

sebagai riwayat yang dituliskan,
dan hidup yang selalu dipertanyakan.




2011-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar